Gunadarma

ug

Jumat, 05 Mei 2017

TRANSPORTASI DARAT AIR UDARA


DEFINISI TRANSPORTASI DARAT AIR UDARA

1.1 Transportasi darat 
     adalah segala bentuk transportasi menggunakan jalan untuk mengangkut penumpang        atau barang.
Transportasi darat: kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda, sapi,kerbau), atau manusia.
Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor:
– Jenis dan spesifikasi kendaraan
– Jarak perjalanan
– Tujuan perjalanan
– Ketersediaan moda
– Ukuran kota dan kerapatan permukiman
– Faktor sosial-ekonomi

 1.2 Alat transportasi air 
      adalah kendaraan atau alat angkut yang digunakan di air, mencakup kapal, perahu, kapal bantalan udara, dan kapal selam
Transportasi air (sungai, danau, laut): kapal,tongkang, perahu, rakit.

  1.3 Dasar ketentuan yang mengatur moda angkutan udara 
       adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dimana Penerbangan didefinisikan sebagai satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Moda Udara yang dinyatakan sebagai pesawat udara didefinikan sebagai setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan.Transportasi udara: pesawat terbang.


MODA TRANSPORTASI UDARA DARAT LAUT

2.1 Moda Transportasi Air
     Jalan untuk transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai), tetapi dapat pula buatan manusia (kanal/saluran, anjir).

Termasuk dalam moda transportasi air adalah :
Pelayaran rakyat
Pelayaran antar pulau
Pelayaran samudra, baik domestik maupun internasional

Prasarana lain (selain laut/sungai) adalah pelabuhan, yang merupakan simpultransportasi laut dengan darat.Karena sifatnya sebagai tempat peralihan moda transportasi, maka pelabuhanharus disambung dengan sistem transportasi darat, dan dilengkapi dengan berbagai macam kemudahan.

Ada beberapa persyaratan tertentu bagi pelabuhan, sebagai ciri pelabuhanyang baik :
a. Pelabuhan harus mampu melindungi kapal dari iklim buruk selama ada di pelabuhan.
b.Kedalaman air harus cukup, agar kapal tetap terapung walaupun airsedang surut.
c. Pelabuhan harus menjamin kemudahan perpindahan barang dan penumpang.Sebagai sarana transportasi air, bentuk maupun ukuran kendaraan air haruscukup beragam, mulai dari perahu dayung yang sangat sederhana, rakit,sampai kapal laut dengan daya angkut yang besar.

Kapal dapat dikelompokkan dalam :
a.Kapal berukuran kecil, untuk pesiar dan olah raga
b.Kapal Dagang, untuk mengangkut penumpang dan/atau barang
c.Kapal penolong atau untuk kegunaan khusus (kapal keruk, kapal patroli,kapal pemandu, kapal penarik/tug boat)Transportasi laut umumnya bersifat regional, bahkan internasional, banyakdiantaranya mencakup perjalanan yang sangat jauh.

Bagi angkutan barang, transportasi air masih tetap memegang peranan penting, karena daya angkut kapal yang sangat besar, sehingga dapatmenekan biaya. Transportasi air khususnya cocok dan efisien untuk lalu lintas penghubung antara pelabuhan dengan sistem angkutan lain yangmenggunakan bargas atau perahu untuk membongkar dan muat barang daridan ke kapal.


2.2 Moda Transportasi Udara
Ciri istimewa transportasi udara adalah cepat, yang dalam hal ini dilakukandengan menggunakan pesawat terbang, baik untuk orang maupun barang.Pesawat terbang tidak hanya mampu bergerak sangat cepat, tetapi jugamampu terbang lurus melintasi berbagai rintangan alam yang tidak teratasioleh transportasi darat dan air.Bandar udara atau pelabuhan udara termasuk salah satu kemudahantransportasi yang tidak dapat berada dekat atau berbatasan dengan kotakarena alasan keamanan penerbangan dan pencemaran suara terhadaplingkungannya. Bandar udara adalah terminal angkutan yang menuntut saranadan prasarana yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan terminalangkutan darat.Lintasan penerbangan adalah angkasa yang bebas dan lurus, namun yangdalam kenyataannya harus diatur guna menghindari kecelakaan.Lintasan penerbangan berupa lorong angkasa yang ditentukan oleh batasketinggian, kerendahan dan lebar bidang datarnya, sehingga membentuklorong bertingkat dan berjajar di angkasa.Pengawasan pergerakan lalu lintas udara diatur dalam dua peraturan, yaituVisual Flight Rule (VFR) dan Instrument Flight Rule (IFR)


2.3 Moda Transportasi Darat

Moda transportasi darat menggunakan medium yang terletak di daratan, baik bawah tanah (subway) maupun melayang (flyover).

Moda transportasi daratdapat dibagi menjadi :
a.Transportasi jalan raya (angkutan melalui jalan)
bTransportasi jalan rel (angkutan melalui rel)
cTransportasi pipa (angkutan melalui pipa)
d.Transportasi gantung ( angkutan melalui kabel)

Catatan : Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ferry) dianggapsebagai moda darat, karena kedekatannya dengan moda darat yanglain

a.Transportasi Jalan Raya
       Dua unsur pokok transportasi jalan raya adalah jalan dan kendaraan(bermotor).

1)Karakteristik dan keunggulan transportasi jalan raya :
Melayani angkutan dari rumah ke rumah (door to door service),dapat menjangkau      seluruh pelosok daratan
Memberi kebebasan bagi pengendara dalam ruang dan waktu
Mudah dikembangkan
Biaya operasi lebih murah

2)Kelemahan/kekurangan transportasi jalan raya :
Tidak efisien
Pemborosan energi
Tingkat keselamatan rendah
Menimbulkan polusi udara, khususnya di perkotaan
Membutuhkan tempat parkir, yang sulit disediakan di perkotaan

3)Keuntungan lain :
Dapat membuka, membangkitkan dan mengembangkan wilayah
Menaikkan nilai lahan/tanah
Melindungi kawasan atau kota (contoh : jalan arteri, by pass)

b.Transportasi Jalan Rel
     Untuk transportasi jalan rel dengan menggunakan sarana keretaapi/disel/listrik,
ada tiga unsur utama, yaitu :
Prasarana, berupa rel
Stasiun
Kendaraan/kereta

Dari ketiga hal di atas, biaya pembuatan prasarana adalah yang termahal.
Kelebihan transportasi jalan rel :efisien dan ekonomis.

Kekurangannya : 
Padat modal
Banyak dipengaruhi oleh peraturan (regulasi) dan politik

Catatan lain mengenai jalan rel :
Sebagai angkutan jarak menengah, urban dan suburban
Lebih ramah lingkungan apabila rel dijalankan atau digerakkan denganlistrik
Kecepatan rel dapat mencapai kecepatan 60 sampai dengan 160km/jam, bahkan untuk kereta rel cepat memiliki kecepatan antara 200sampai 400 km/jam

c.Transportasi Pipa
Digunakan untuk mengangkut barang cair (air, minyak), gas, benda padat(batu bara, kapur, biji-bijian, dan sebagainya). Sarana-sarana pipa biasanya ditanamkan di dalam tanah, mengikuti jaringan jalan raya,seperti pipa air minum dan gas, dan ditempatkan pada daerah milik

jalan(damija).Keunggulan transportasi pipa :
Barang cair yang diangkut melalui pipa akan lebih mudah dan lebihmurah.
Mengurangi beban jaringan atau kereta api.Daya penggerak barang dalam transportasi pipa adalah pompa tekan ataugaya gravitasi.

d.Transportasi Gantung
         Jenis transportasi ini biasanya untuk keperluan khusus, seperti wisata, dan bukan untuk keperluan sehari-hari. Di negara maju, sistem transportasigantung lebih banyak dikelola oleh pihak swasta.Sarana yang dibutuhkan adalah : gerbong pengangkut, dan rel untukmerentangkan kabel baja yang dikendalikan dari terminal.Akibat kemajuan teknologi transportasi dan mengingat sempitnya lahan didaerah perkotaan dewasa ini, maka transportasi gantung banyakdigunakan


2.4. Elemen-elemen Teori Antrian
    Elemen sistem antrian merupakan komponen yang merupakan bagian atau anggota dari     sistem antrian, yaitu :
3.1. Pelanggan
Pelanggan adalah orang atau barang yang menunggu untuk dilayani. Arti dari pelanggan tidak harus berupa orang, misalnya saja antrian pada loket pembayaran di supermarket, orang yang menunggu giliran membayar termasuk pelanggan, begitu juga barang-barang yang menunggu untuk dihitung oleh kasir juga dapat dikatakan sebagai pelanggan.

3.2. Pelayan
Pelayan adalah orang atau sesuatu yang memberikan pelayanan. Seperti halnya pelanggan, pelayan juga tidak harus berupa orang. Misalnya pada pengambilan uang melalui ATM, mesin ATM dalam hal ini merupakan pelayan.

3.3. Antrian
Antrian merupakan kumpulan pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Antrian tidak harus merupakan garis tunggu yang memanjang. Misalnya saja antrian pada panggilan telepon, tidak berupa garis tunggu seperti yang kita jumpai pada antrian di pembelian tiket bioskop.



CONTOH KASUS

3.1 Abstrak
Biaya transportasi merupakan komponen yang sangat signifikan, rata –
rata 15 %– 20%, bahkan di Jakarta dapat mencapai 25%-30% dari pengeluaran
biaya rumah tangga. Di Kota Jakarta sudah disediakan beberapa jenis transportasi
umum dan penumpang bebas memilih jenis transportasi mana yang digunakan
untuk menuju ke tempat yang disediakan. Jenis transportasi di kota besar yang
rutenya bisa direpresentasikan sebagai graph antara lain, bus Transjakarta dan
KRL commuter line.
Penentuan rute terpendek pada jaringan transportasi umum dapat
ditentukan dengan algoritma Dijkstra. Jalur transportasi di anggap sebagai graph
berarah dan berbobot, titik merepresentasikan sebuah tempat pemberhentian
kendaraan, dan sisi sebagai jalur kendaraan. User menginput tempat awal dan
tempat tujuan, rute terpendek dari titik awal ke semua titik yang ada ditentukan
dengan algoritma Dijkstra, sehingga output berupa rute terpendek dari tempat
awal menuju tempat tujuan dapat ditemukan.
Perhitungan rute terpendek yang dipilih dari beberapa alternatif rute secara
manual menghasilkan nilai yang sama dengan menggunakan Aplikasi Penentuan
Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra sehingga aplikasi tersebut
layak untuk digunakan.

3.2 Latar Belakang
Permasalahan transportasi pada kota besar yang mempunyai jaringan
transportasi yang rumit umumnya sama. orang sering mengetahui rute perjalanan
ke tempat yang biasa di kunjunginya, akan tetapi jika tempat tujuan tersebut
belum pernah dikunjungi rata - rata mereka sering kesulitan untuk menentukan
rute untuk mencapai tempat tersebut (Chiu et al, 2005). selama ini orang akan
bertanya kepada orang lain yang mengetahui betul jaringan transportasi di kota
tersebut.
Biaya transportasi merupakan komponen yang sangat signifikan, rata –
rata 15 %– 20%, bahkan di Jakarta dapat mencapai 25%-30% dari pengeluaran
biaya rumah tangga. Dengan adanya sistem penentuan rute terpendek diharapkan
dapat mengefektifkan biaya perjalanan.
Di Kota Jakarta sudah disediakan beberapa jenis transportasi umum dan
penumpang bebas memilih jenis transportasi mana yang digunakan untuk menuju
ke tempat yang disediakan. Jenis transportasi di kota besar yang rutenya bisa
direpresentasikan sebagai graph antara lain, bus Transjakarta dan KRL commuter
line. Dua moda transportasi tersebut memiliki ciri khas di banding alat
tramsportasi lainnya, yaitu memiliki tempat pemberhentian yang sudah
ditentukan. Sehingga rute dapat digambarkan menyerupai sebuah graph. Selain itu
penumpang sering mengalami kesulitan menentukan rute terpendek, dan sulit
menentukan lokasi tempat untuk berganti dengan moda transportasi lain.
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan membuat suatu sistem
yang dapat menjawab semua pertanyaan penumpang yang dapat menentukan jalur
transportasi umum yang dikehendaki. Sistem ini sekaligus dapat menentukan rute
terpendek sehingga penumpang tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk
mencapai tujuannya.
Penentuan jalur terpendek dipilih menggunakan algoritma Dijkstra.
Algoritma ini dapat menentukan jalur terpendek dari graph berbobot yang
bobotnya bernilai lebih besar dari nol (positif), dari titik awal ke semua titik yang
dikehendaki, sehingga nantinya akan ditemukan jalur terpendek dari titik awal dan
titik tujuan yang diinputkan. Untuk mempermudah penggunaan sistem ini, maka
calon penumpang hanya menginputkan tentang Informasi titik awal, dan titik
tujuan. Setelah itu akan ada output tentang informasi kepada penumpang tersebut
untuk naik kendaraan umum, dan kalau perlu transit atau pindah jalur juga akan di
informasikan tempat transitnya, dan tempat turun penumpang sesuai tujuannnya.
Hal tersebut yang mendasari pentingnya penelitian tentang penentuan rute
terpendek menggunakan Algoritma Dijkstra, untuk membantu masyarakat dalam
penggunaan transportasi umum.

3.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya peneliti merumuskan
permasalahan penelitian yaitu
1. Penentuan rute terpendek jalur transportasi umum dari input tempat asal
sampai tujuan.
2. Menghitung jarak tempuh dari tempat asal sampai tujuan.
3. Membuat prototype untuk menentukan jalur terpendek bila menggunakan
transportasi umum.
4.4 Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Untuk memudahkan penelitian akan dipilih suatu jaringan transportasi umum
yang sudah ada yaitu jaringan kereta api KRL commuter line dan bus
Transjakarta.
2. Dalam penentuan rute terpendek menggunakan algoritma Dijkstra dengan
titik awal adalah tempat asal penumpang, dan titik akhir adalah tujuan akhir
penumpang.

3.4 Algoritma Dijkstra
Algoritma ini diberi nama sesuai nama penemunya, Edsger Wybe Dijkstra.
Algoritma Dijkstra mencari lintasan terpendek dalam sejumlah langkah.
Algoritma ini menggunakan prinsip Greedy yang menyatakan bahwa pada setiap
langkah kita memilih sisi yang berbobot minimum dan memasukkannya ke dalam
himpunan solusi
Input algoritma ini adalah sebuah graph berarah yang berbobot (weighted directed
graph) G dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah himpunan semua
vertices dalam graph G (Rosen,1999):
 Properti algoritma Dijkstra:
1. Matriks ketetanggaan M[mij]
mij = bobot sisi (i, j)
mii = 0
mij = ∞, jika tidak ada sisi dari simpul i ke simpul j

2. Larik S = [si] yang dalam hal ini,
si = 1, jika simpul i termasuk ke dalam lintasan terpendek
si = 0, jika simpul i tidak termasuk ke dalam lintasan terpendek

3. Larik/tabel D = [di] yang dalam hal ini,
di = panjang lintasan dari simpul awal s ke simpul i
Algoritma Lintasan Terpendek Dijkstra (Mencari lintasan terpendek dari
simpul a ke semua simpul lain)
Langkah 0 (inisialisasi):
- inisialisasi si = 0 dan di = mai untuk i = 1, 2, ..., n
Langkah 1:
 - isi sa dengan 1 (karena simpul a adalah simpul asal lintasan terpendek,
jadi sudah pasti terpilih)
 - isi da dengan ∞ (tidak ada lintasan terpendek dari simpul a ke a)
Langkah 2, 3, ..., n:
- cari j sedemikian sehingga sj = 0 dan dj = min{d1, d2, ..., dn}
- isi sj dengan 1
 perbarui di
, untuk i = 1, 2, 3, …, n dengan:
 di (baru) = min{di (lama), dj + mji }.

KESIMPULAN

Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,
atau mengalihkan suatu obyek dari suatu tempat ke tempat lain agar lebih
bermanfaat atau berguna untuk tujuan tertentu. Pengertian sistem transportasi
secara operasional yaitu masalah masalah yang berhubungan dengan perpindahan
barang dan atau orang (dengan memakai energi) yang bermanfaat bagi manusia
(Kadir, 2006). Sedangkan pengertian transportasi kota adalah transportasi yang
dilakukan di dalam suatu kota.
Transportasi umum mempunyai permasalahan yang sama dalam hal ini
mengenai kebingungan penumpang menentukan rutenya. Dalam sebuah kota
besar dengan jaringan transportasi yang rumit, penumpang sering tidak tahu
bagaimana cara untuk mencapai tempat tujuan mereka kecuali tempat tersebut
sering dikunjungi. Selain itu, setiap penumpang mungkin ingin merencanakan rute
tercepat atau yang paling ekonomis untuk tujuan mereka (Chiu et al, 2005)
Penelitian ini mengambil beberapa permasalahan penumpang yang akan
menempuh perjalanan dari satu tempat ke tempat lain di kota Jakarta. Misal
penumpang akan bepergian dari stasiun Bekasi ke Halte Blok M maka penumpang
tersebut akan mempunyai berbagai macam alternatif transportasi umum yang akan
di pilihnya.
Penumpang dapat memilih jenis transportasi apa yang dipilihnya dan jalur
mana yang akan dilewati. Bila penumpang tersebut tidak mengetahui jaringan
kereta api KRL commuter line dan rute dari bus Transjakarta tentunya sulit
menentukan jurusan kereta api dan bus Transjakarta yang akan dinaikinya untuk
mencapai tempat tujuan. Tentunya sangat sulit menghafal kereta dan bus
Transjakarta yang melayani tersebut. Hal ini sering terjadi pada penumpang yang

dalam menempuh perjalanan harus berganti dengan jenis transportasi lainnya.