BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Penyusunan anggaran pada
suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan manajemen, khususnya yang
berhubungan dengan penyusunan rencana (planning),
pengkoordinasian kerja (coordinating)
dan pengawasan kerja (controling).
Oleh karena itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen, maka dari itu
meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurna, namun
kehadiran manajer masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna
tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik
dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajer yang terampil dan
berbakat. Menurut Hani Handoko (2008:6) “Manajemen dibutuhkan oleh semua
organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian
tujuan akan lebih sulit.” Karena setiap perusahaan pasti memiliki tujuan, baik
tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka pendek perusahaan
yaitu untuk mencari keuntungan atau laba. Karena keuntungan merupakan salah
satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasian perusahaan
sedangkan tujuan jangka panjangnya yaitu untuk mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, dengan adanya
manajemen dalam perusahaan sangatlah diperlukan dalam penyusunan anggaran untuk
mencapai tujuan dari perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan
perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi
fungsi-fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang
direncanakn dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem
penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat
perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
maksimal.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang
diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.
Apa
definisi dari penyusun anggaran?
2.
Apa
saja karaterisktik anggaran?
3.
Apa
saja isi anggaran?
4.
Bagaimana
proses penyusunan anggaran?
1.3.TUJUAN
Tujuan dari penulisan
makalah yang dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui apa saja penyusun anggaran.
BAB 2
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN ANGGARAN
2.1.
DEFINISI DAN PERAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran adalah
proses pengoprasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian biasanya dalam
unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyusunan anggaran adalah
anggaran. Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan
dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan perolehan dan penggunaan sumber
daya organisasi dalam satu tahun. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi
waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk
tahun itu. Hasil akhir proses negosiasi adalah persetujuan tentang perkiraan
biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk pusat biaya), atau anggaran
laba arau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba atau pusat investasi). Dengan
demikian anggaran mempunyai dua peran penting di dalam sebuah perusahan. Di
satu sisi anggaran berperan sebagai alat untuk perencanaan (planning) dan di
satu sisi anggaran sebagai alat untuk pengendalian (control) jangka pendek bagi
suatu organisasi atau unit organisasi dengan cara membandingkan antara hasil
sesungguhnya yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika hasil
sesungguhnya berbeda secara signifikan dari rencana, tindakan tertentu harus
diambil untuk melakukan revisi yang perlu terhadap rencana.
2.2.KARAKTERISTIK
ANGGARAN
Anggaran merupakan alat
yang penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek bagi suatu
organisasi. Anggaran operasi biasanya meliputi satu tahun dan menyatakan
rencana pendapatan dan biaya untuk satu tahun tersebut. Anggaran mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Anggaran
mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2.
Dinyatakan
dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah
nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
3.
Biasanya
meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang sangat dipengaruhi
oleh faktor – faktor musiman.
4.
Merupakan
komitmen manajemen.
5.
Usulan
anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari
pembuat anggaran.
6.
Setelah
disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi tertentu.
7.
Secara
berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians
dianalisis serta dijelaskan. Proses penyusunan anggaran itu sendiri berbeda
dengan perencanaan strategi maupun forecasting
(prakiraan).
2.2.1. Hubungan
Anggaran Dengan Perencanaan Strategi
Prencanaan strategis
adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang
harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
strategis maupun anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas
perencanaannya berbeda. Perbedaannya terletak pada prosesnya, anggaran fokus 1
tahun sedangkan strategis diatas 1 tahun. Perencanaan strategis mendahului
penganggaran dan memberikan kerangka dalam penggunaan anggaran dan anggaran
merupakan satu potongan kerangka strategis organisasi. Perbedaan mendasar
lainnya adalah rencana strategi terstruktur menurut lini produk ataupun program
lain, sementara penyusunan anggaran terstruktur menurut pusat
pertanggungjawaban. Perencanaan kembali suatu program perlu karena anggaran
akan mempengaruhi prestasi manajer sebelum dilaksanakannya anggaran dan untuk
menguji prestasi setelah terjadinya.
2.2.2. Perbandingan
Anggaran Dengan Forecasting
Anggaran adalah suatu
rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan
diambil oleh pembuat anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan
rencana, suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi,
tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk
membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi. Karakteristik
forecast yang meliputi :
1.
Forecast
bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang.
2.
Dapat
untuk periode waktu kapan pun.
3.
Pembuat
prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
4.
Prediksi
biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
5.
Suatu
prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu
perubahan dalam kondisi.
6.
Varians
dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.
2.3.KEGUNAAN
ANGGARAN
Penyusunan anggaran
mempunyai 4 sasaran pokok, yaitu anggaran berguna untuk :
2.3.1. Menyesuaikan
dengan Rencana Strategis
Anggaran yang diselesaikan
sebelum permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan
informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua
tingkatan organisasi.
2.3.2. Membantu
Mengoordinasikan Aktivitas dari Beberapa Bagian Organisasi
Setiap manajer pusat
tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran.
Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan – potongan tersebut menjadi suatu
rencana keseluruhan, maka inkonsistensi muncul. Selama proses penyusunan
anggaran, berbagai inkonsistensi tersebut diidentifikasikan dan dicari
solusinya. Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan
tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai tujuan.
2.3.3. Penugasan
Tanggung Jawab
Anggaran tersebut
memberikan wewenang kepada para manajer pusat tanggung jawab guna membelanjakan
sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
2.3.4. Dasar
untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan
suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran
menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen
tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun
demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja.
Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab
organisasi.
2.4.ISI
ANGGARAN
2.4.1. Kategori
Anggaran Operasional
Untuk perusahaan skala
kecil apalagi tidak membagi ke dalam unit-unit usaha, maka anggaran keseluruhan
biasanya sangat ringkas. Tetapi untuk perusahaan yang besar, di samping berisi
ringkasan anggaran secara umum, juga disebutkan anggaran secara terinci dari
masing-masing unit usaha, lalu penelitian dan pengembangan dan biaya
administrasi umum. Isi anggaran tersebut adalah :
a.
Anggaran
Pendapatan
Anggaran pendapatan
terdiri dari proyeksi jumlah unit penjualan dikalikan dengan harga jual yang
diharapkan. Anggaran pendapatan juga didasarkan atas perkiraan beberapa
keadaaan dimana manajer tidak bertanggungjawab terhadapnya.
b.
Anggaran
Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Biasanya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung dihitung dari jumlah produk yang ada
pada anggaran penjualan, namun perhitungan seperti ini tidak layak karena
perincian biaya tersebut tergantung pada campuran produk yang sebenarnya yang
akan diproduksi. Manajer dalam hal ini membuat perencanaan untuk memenuhi
jumlah bahan baku dan tenaga kerja, dan menyiapkan anggaran tersebut untuk lead
time yang cukup. manajer tesebut juga harus membuat jadwal produksi untuk
menjamin sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi jumlah yang dianggarkan
akan selalu tersedia.
c.
Biaya
Pemasaran
Biaya pemasaran adalah
biaya yang terjadi untuk memperoleh penjualan. Jumlah yang di masukkan dalam
anggaran harus disetuji sebelum tahun anggaran dimulai.
d.
Biaya
Administrasi dan Umum
Biaya ini adalah biaya
staf baik di kantor pusat maupun unit usaha. Semua biaya tersebut merupakan
biaya kebijakan walaupun beberpa bagian (seperti biaya pembukuan pada bagian
akuntansi) merupakan biaya teknik.
e.
Biaya
Penelitian dan Pengembangan
Ada dua pendekatan dalam
biaya ini, yang pertama fokus biayanya pada jumlah keseluruhannya saja.
Pendekatan ini merupakan tingkat pengeluaran saat ini, atau bisa juga biaya
tersebut meningkat jika terjadi peningkatan penjualan dengan kekyakinan bahwa
perusahaan akan meningkatkan pengeluarannya, atau bisa juga biaya tersebut jika
ada kesempatan untuk mengembangkan produk baru. Kedua adalah memenuhi total
biayanya dengan mengumpulkan rencana pengeluaran untuk masing-masing proyek
yang disetujui ditambah cadangan untuk pekerjaan yang belum diidentifikasi saat
ini.
f.
Pajak
Penghasilan
Walaupun anggaran biasanya
didasarkan pada laba setelah pajak, beberapa perusahaan tidak memasukkan unsur
pajak penghasilan karena kebijakan pajak penghasilan merupakan kebijakan kantor
pusat.
2.5.ANGGARAN
LAINNYA
Anggaran yang komplit juga
berisi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran aliran kas. Ada juga
pernyataan yang bersifat non keuangan :
a.
Anggaran
Modal
Anggaran modal menyebutkna
proyek modal yang disetujui, ditambah lumpsum untuk proyek kecil yang tidak
memerlukan persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh orang yang berbeda dan
terpisah dan anggaran operasional.
b.
Anggaran
Neraca
Anggaran neraca
menunjukkan pengaruh terhadap neraca atas keputusan yang di masukkan dalam anggaran operasional
dan anggaran modal. Walaupun tidak semua unsur neraca merupakan alat kontrol
tetapi sebagian bisa digunakan misalnya persediaan, piutang, atau hutang dagang
dimana biaya ini bisa dipengaruhi oleh biaya operasional.
c.
Anggaran
Aliran Kas
Anggaran kas menunjukkan
jumlah kas yang dibutuhkan selama tahun bersangkutan. Biaya tersebut bisa
diperoleh dari laba yang ditahan, bisa dari pinjaman pihak luar, sehingga
anggaran ini penting untuk perencanaan keuangan.
d. Management
By Objectivies
Tujuan keuangan dimana
manajer bertanggung jawab untuk mencapainya pada satu tahun anggaran diperoleh
dari empat tipe anggrana di atas. Secara implisit dalam jumlah anggaran yang
disusun juga memuat tujuan khusus: membuka kantor penjualan yang baru,
memperkenalkan satu lini produk yang baru, pelatihan pegawai, pemasangan jaringan
komputer yang baru, dan lain. Beberapa perusahaan memuat rencana ini secara
eksplisit. Proses pengerjaan seperti ini disebut Management by Objectivies.
2.6.
PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN ORGANISASI
Departemen Anggaran
merupakan Informasi sistem pengendalian terhadap anggaran biasanya dijalankan
oleh bagian anggaran yang melaporkannya ke controller kantor pusat.
1.
Menerbitkan
prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran
2.
Mengoordinasikan
dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang akan
menjadi dasar untuk anggaran
3.
Memastikan
bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi yang saling
terkait
4.
Memberikan
bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyususnan anggaran mereka
5.
Menganalisis
anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi
6.
Menganalisis
laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran , menginterpretasi hasil dan
menyiapkan laporan kesimpulan untuk manajer puncak
7.
Menangani
proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut
8.
Mengkoordinasikan
pekerjaan departemen anggaran dengan bagian yang lebih rendah.
Komite Anggaran ini
terdiri dari anggota manajer puncak seperti CEO, kepala operasional, dan kepala
keuangan. Komite ini me-review dan menyetujui ataupun menyesuaikan anggaran
tersebut.
2.7.
MENERBITKAN PEDOMAN
Langkah pertama dalam
proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang memerintahkan
untuk menyusun anggaran ke semua manajer tanpa kecuali. Pedoman ini secara
implisit menyebutkan rencana strateginya, dimodifikasikan sesuai perkembangan
yang terjadi sejak disetujui, khususnya prestasi perusahaan hingga saat itu.
Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui oleh manajer puncak. Untuk
beberapa hal pedoman ini didiskusikan dengan bawahan sebelum disetujui.
2.8.
PROPOSAL ANGGARAN PERMULAAN
Berdasarkan pedoman,
manajer pusat pertanggung jawaban dengan dibantu staff mereka membuat anggaran
yang diminta. Karena tahun anggaran dimulai dengan fasilitas, personil, dan
sumber daya yang sama pada saat tersebut, anggaran dibuat berdasarkan kondisi
yang ada dengan perubahan dimana perlu. Perubahan bisa berbentuk :
Perubahan karena kekuatan eksternal,
termasuk di dalamnya :
1.
Perubahan
dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang mempengaruhi volume penjualan
2.
Perkiraan
perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa yang dibeli
3.
Perkiraan
perubahan dalam tarif upah tenaga kerja
4.
Perkiraan
perubahan biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan administrasi)
5.
Perubahan
dalam harga jual
Perubahan karena kebijakan
dan praktik internal. Termasuk di dalamnya adalah :
1.
Perubahan
dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru
2.
Perubahan
dalam biaya kebijakan
3.
Perubahan
dalam pangsa pasar dan bauran produksi
Dalam beberapa perusahaan
mengharuskan agar perubahan-perubahan spesifik dari tingkat pengeluaran saat
ini diklasifikasikan berdasarkan penyebab-penyebab diatas.
2.9.
NEGOSIASI
Pertimbangan yang
memengaruhi adalah bahwa kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan
perbaikan dari kinerja tahun berjalan. Atasan menyadari bahwa ia akan
menjadipembuat anggaran di tingkat berikutnya dari proses anggaran dan oleh
karena itu harus siapuntuk mempertahankan anggaran yang pada akhirnya akan
disetujui.
Banyak pembuat anggaran
cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendahdan pengeluaran agak
lebih tinggi dari estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut. Oleh
karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih mudah bagi mereka
untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi tersebut disebut
slack. Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan
menghilangkan slack,tetapi ini merupakan tugas yang berat. Usaha untuk
mengawasi kegiatan seperti ini biasanya cukup sulit tapi usaha yang dapat
dilakukan dengan penentuan bonus secara proposional untuk manajer yang bisa
berprestasi melebihi anggarannya.
2.10. REVIEW
DAN PERSETUJUAN
Persetujuan akhir
direkomendasikan oleh panitia anggaran untuk CEO. CEO kemudian menyerahkan
anggaran yang disetujui ke dewan direktur untuk disyahkan.
2.11. REVISI
ANGGARAN
Satu pertimbangan penting
dalam administrasi anggaran adalah prosedur revisi anggaran yang telah
disetujui. Ada dua macam prosedur revisi yakni :
1.
Prosedur
yang memungkinkan mengubah anggaran secara sistematis (misalnya secara kuartalan).
2.
Prosedur
untuk keadaaan khusus.
2.12. ASPEK
PERILAKU DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
2.12.1. Partisipasi
Dalam Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran
bisa dari atas ke bawah bisa juga sebaliknya. Dari atas ke bawah, pemimpin
puncak membuat anggaran untuk bagian yang di bawahnya, sedang bawah ke atas,
bawahan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Dengan cara dari atas ke
bawah, memang lebih sedikit pekerjaan, tapi komitmen dari bawahan akan
berkurang. Dari bawah ke atas akan menghasilkan komitmen untuk mencapai target
yang ditetapkan kepada bawahan. Sebenarnya proses penyusunan anggaran yang
efektif tergantung dari dua pendekatan tersebut di atas. Bagian anggaran
menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke atas. Namun anggaran yang
dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan.
Penelitian menunjukkan partisipasi
bawahan dalam penyusunan anggaran lebih menghasilkan efek positif, yaitu :
1.
Ada
semacam kemampuan menerima yang lebih besar terhadap target yang telah
ditetapkan jika melibatkan bawahan.
2.
Efektivitas
dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui diperoleh dari orang yang
benar-bbenar menguasai permasalahan dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap
pekerjaannya melalui interaksi dengan atasan selama proses penyusunan anggaran.
2.12.2. Tingkat
Kesulitan Pencapaian Target Dalam Anggaran
Idealnya suatu anggaran
adalah menantang tapi bisa idcapai. Beberapa alasan kenapa anggaran harus bisa
dicapai adalah:
1.
Jika
target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer ahnya termotivasi untuk
mangambil tindakan jangka pendek saja.
2.
Target
yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer memanipulasi data.
3.
Dengan
target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi target pada pihak
luar.
4.
Anggaran
yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan yang terlalu
optimistik. Hal ini akan berimplikasi terlalu menekan pada kegiatan penjualan.
2.12.3. Keterlibatan
Manajer Puncak
Keterlibatan manajer
puncak diperlukan untuk memotivasi bawahan. Tanpa partisipasi review dan
persetujuan anggaran, akan menyebabkan bawahan bermain – main dengan target
yang telah ditetapkan. Di samping itu manajer puncak harus mengikuti terus
hasil dari anggaran tersebut. Jika tidak ada umpan balik dari manajer puncak
maka sistem anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara
efektif.
2.12.4. Departemen
Anggaran
Departemen anggaran harus
menganalisis anggaran secara detail, dan memastikan anggaran tersebut disusun
secara sempurna dan informasinya haruslah akurat. Untuk menjalankan fungsinya
secara efektif, anggota dari departemen anggaran haruslah memiliki reputasi
jujur dan tidak memihak.
2.13. TEKNIK
KUANTITATIF
Ada beberapa teknik
kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni :
2.13.1. Simulasi
Simulasi merupakan metode
yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah model tersebut
untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut.
Persiapan dan review anggaran merupakan proses simulasi. Jika program komputer
digunakan, maka manajer puncak bisa mencari pengaruh atas perubahan yang dilakukan.
2.13.2. Estimasi
Probabilitas
Setiap jumlah dari
anggaran merupakan satu estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan
dengan jumlah tertentu dari masing – masing jenis produk yang dijual. Estimasi
titik ini perlu untuk pengawasan. Setelah anggaran disetujui, bisa saja
menggunakan komputer untuk mensubsitusi distribusi yang memungkinkan untuk
masing – masing estimasi poin utama. Model ini kemudian dijalankan beberapa
kali dan distribusi kemungkinan dari laba yang diharapkan dikalkulasi dan
digunakan untuk tujuan perencanaan. Cara ini disebut Proses Monte Carlo.
2.13.3. Anggaran
Tak Terduga (Contingency Budgets)
Beberapa perusahaan secara
rutin menyusun anggaran tak terduga, jika terjadi penurunan tingkat penjualan
secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya. Misalnya anggaran tak
terduga menentukan tindakan yang diambil berdasarkan penurunan 20% dari
estimasi penjualan. Jika volume penjualan turun 20% maka manajer unit usaha
bisa menentukan untuknya sendiri, sesuai anggaran tak terduga, tindakan yang
harus diambil.
BAB
3
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Anggaran merupakan
penjelmaan rencana strategis yang berlaku dalam periode satu tahun. Anggaran
ini berisikan rencana yang lebih lengkap dari pada rencana strategis. Dalam
proses penyusunannya diperlukan keterlibatan manajer terkait. Anggaran
berisikan perincian pendapatan dan biaya dalam tahun anggaran bersangkutan.
Proses penyusunan anggaran ini dimulai dari pembuatan usulan program untuk
dimintakan persetujuan kepada pimpinan puncak. Pembuatan usulan ini berdasarkan
pedoman yang telah disetujui oleh pemimpin puncak sebelumnya. Anggaran tersebut
di – review oleh atasan dan dirundingkan jika terdapat kejanggalan yang perlu
dirubah. Review anggaran menyangkut kelayakan dan konsistensi dengan strategi
perusahaan yang telah ditetapkan. Setelah disetujui mulailah anggaran tersebut
dijalankan. Semua proses ini menyangkut juga masalah perilaku. Manajer suatu
pusat pertanggungjawaban harus berpartisipasi aktif dalam prosesnya, dengan
tetap memperhatikan batasan – batasan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
puncak sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.
Management Control System : Salemba Empat,2005.
Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Fakhri
Husein Muh., Sistem Pengendalian Manajemen, edisi pertama. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN, 2001
http://erika-romana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-anggaran.html
http://saputriariyatihatake.blogspot.co.id/2015/12/makalah-penyusunan-anggaran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar