Gunadarma

ug

Jumat, 23 November 2018

PENYUSUNAN ANGGARAN PERUSAHAAN DAN / ATAU ANGGARAN PROYEK PEMBANGUNAN


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1.LATAR BELAKANG
Penyusunan anggaran pada suatu perusahaan sangatlah erat kaitannya dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja (controling). Oleh karena itu anggaran hanyalah sebagai alat bagi manajemen, maka dari itu meskipun suatu anggaran telah disusun dengan begitu baik dan sempurna, namun kehadiran manajer masih mutlak diperlukan. Anggaran yang baik dan sempurna tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik dan sempurna tanpa dikelola oleh tangan-tangan manajer yang terampil dan berbakat. Menurut Hani Handoko (2008:6) “Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.” Karena setiap perusahaan pasti memiliki tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka pendek perusahaan yaitu untuk mencari keuntungan atau laba. Karena keuntungan merupakan salah satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasian perusahaan sedangkan tujuan jangka panjangnya yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, dengan adanya manajemen dalam perusahaan sangatlah diperlukan dalam penyusunan anggaran untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.


1.2.        RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.    Apa definisi dari penyusun anggaran?
2.    Apa saja karaterisktik anggaran?
3.    Apa saja isi anggaran?
4.    Bagaimana proses penyusunan anggaran?

1.3.TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah yang dilakukan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui apa saja penyusun anggaran.


BAB 2
PEMBAHASAN
PENYUSUNAN ANGGARAN


2.1.        DEFINISI DAN PERAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran adalah proses pengoprasionalan rencana dalam bentuk pengkuantifikasian biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Hasil dari penyusunan anggaran adalah anggaran. Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan perolehan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu. Hasil akhir proses negosiasi adalah persetujuan tentang perkiraan biaya yang akan terjadi selama satu tahun (untuk pusat biaya), atau anggaran laba arau ROI yang disyaratkan (untuk pusat laba atau pusat investasi). Dengan demikian anggaran mempunyai dua peran penting di dalam sebuah perusahan. Di satu sisi anggaran berperan sebagai alat untuk perencanaan (planning) dan di satu sisi anggaran sebagai alat untuk pengendalian (control) jangka pendek bagi suatu organisasi atau unit organisasi dengan cara membandingkan antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika hasil sesungguhnya berbeda secara signifikan dari rencana, tindakan tertentu harus diambil untuk melakukan revisi yang perlu terhadap rencana.

2.2.KARAKTERISTIK ANGGARAN
Anggaran merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek bagi suatu organisasi. Anggaran operasi biasanya meliputi satu tahun dan menyatakan rencana pendapatan dan biaya untuk satu tahun tersebut. Anggaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.    Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
2.    Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter (contoh: unit yang terjual atau diproduksi).
3.    Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. Dalam bisnis – bisnis yang sangat dipengaruhi oleh faktor – faktor musiman.
4.    Merupakan komitmen manajemen.
5.    Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
6.    Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi – kondisi tertentu.
7.    Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan. Proses penyusunan anggaran itu sendiri berbeda dengan perencanaan strategi maupun forecasting (prakiraan).

2.2.1.    Hubungan Anggaran Dengan Perencanaan Strategi
Prencanaan strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik strategis maupun anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda. Perbedaannya terletak pada prosesnya, anggaran fokus 1 tahun sedangkan strategis diatas 1 tahun. Perencanaan strategis mendahului penganggaran dan memberikan kerangka dalam penggunaan anggaran dan anggaran merupakan satu potongan kerangka strategis organisasi. Perbedaan mendasar lainnya adalah rencana strategi terstruktur menurut lini produk ataupun program lain, sementara penyusunan anggaran terstruktur menurut pusat pertanggungjawaban. Perencanaan kembali suatu program perlu karena anggaran akan mempengaruhi prestasi manajer sebelum dilaksanakannya anggaran dan untuk menguji prestasi setelah terjadinya.



2.2.2.    Perbandingan Anggaran Dengan Forecasting
Anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana, suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi. Karakteristik forecast yang meliputi :
1.    Forecast bisa tidak dinyatakan dalam bentuk uang.
2.    Dapat untuk periode waktu kapan pun.
3.    Pembuat prediksi tidak menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
4.    Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi.
5.    Suatu prediksi diperbarui segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi.
6.    Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala.

2.3.KEGUNAAN ANGGARAN
Penyusunan anggaran mempunyai 4 sasaran pokok, yaitu anggaran berguna untuk :
2.3.1.    Menyesuaikan dengan Rencana Strategis
Anggaran yang diselesaikan sebelum permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan organisasi.
2.3.2.    Membantu Mengoordinasikan Aktivitas dari Beberapa Bagian Organisasi
Setiap manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan – potongan tersebut menjadi suatu rencana keseluruhan, maka inkonsistensi muncul. Selama proses penyusunan anggaran, berbagai inkonsistensi tersebut diidentifikasikan dan dicari solusinya. Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai tujuan.
2.3.3.    Penugasan Tanggung Jawab
Anggaran tersebut memberikan wewenang kepada para manajer pusat tanggung jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi.
2.3.4.    Dasar untuk Evaluasi Kinerja
Anggaran mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai. Komitmen tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat tanggung jawab organisasi.

2.4.ISI ANGGARAN
2.4.1.    Kategori Anggaran Operasional
Untuk perusahaan skala kecil apalagi tidak membagi ke dalam unit-unit usaha, maka anggaran keseluruhan biasanya sangat ringkas. Tetapi untuk perusahaan yang besar, di samping berisi ringkasan anggaran secara umum, juga disebutkan anggaran secara terinci dari masing-masing unit usaha, lalu penelitian dan pengembangan dan biaya administrasi umum. Isi anggaran tersebut adalah :
a.    Anggaran Pendapatan
Anggaran pendapatan terdiri dari proyeksi jumlah unit penjualan dikalikan dengan harga jual yang diharapkan. Anggaran pendapatan juga didasarkan atas perkiraan beberapa keadaaan dimana manajer tidak bertanggungjawab terhadapnya.
b.    Anggaran Biaya Produksi dan Biaya Penjualan
Biasanya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung dihitung dari jumlah produk yang ada pada anggaran penjualan, namun perhitungan seperti ini tidak layak karena perincian biaya tersebut tergantung pada campuran produk yang sebenarnya yang akan diproduksi. Manajer dalam hal ini membuat perencanaan untuk memenuhi jumlah bahan baku dan tenaga kerja, dan menyiapkan anggaran tersebut untuk lead time yang cukup. manajer tesebut juga harus membuat jadwal produksi untuk menjamin sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi jumlah yang dianggarkan akan selalu tersedia.
c.    Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi untuk memperoleh penjualan. Jumlah yang di masukkan dalam anggaran harus disetuji sebelum tahun anggaran dimulai.
d.    Biaya Administrasi dan Umum
Biaya ini adalah biaya staf baik di kantor pusat maupun unit usaha. Semua biaya tersebut merupakan biaya kebijakan walaupun beberpa bagian (seperti biaya pembukuan pada bagian akuntansi) merupakan biaya teknik.
e.    Biaya Penelitian dan Pengembangan
Ada dua pendekatan dalam biaya ini, yang pertama fokus biayanya pada jumlah keseluruhannya saja. Pendekatan ini merupakan tingkat pengeluaran saat ini, atau bisa juga biaya tersebut meningkat jika terjadi peningkatan penjualan dengan kekyakinan bahwa perusahaan akan meningkatkan pengeluarannya, atau bisa juga biaya tersebut jika ada kesempatan untuk mengembangkan produk baru. Kedua adalah memenuhi total biayanya dengan mengumpulkan rencana pengeluaran untuk masing-masing proyek yang disetujui ditambah cadangan untuk pekerjaan yang belum diidentifikasi saat ini.
f.     Pajak Penghasilan
Walaupun anggaran biasanya didasarkan pada laba setelah pajak, beberapa perusahaan tidak memasukkan unsur pajak penghasilan karena kebijakan pajak penghasilan merupakan kebijakan kantor pusat.

2.5.ANGGARAN LAINNYA
Anggaran yang komplit juga berisi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran aliran kas. Ada juga pernyataan yang bersifat non keuangan :



a.      Anggaran Modal
Anggaran modal menyebutkna proyek modal yang disetujui, ditambah lumpsum untuk proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan atasan. Biasanya ditetapkan oleh orang yang berbeda dan terpisah dan anggaran operasional.
b.      Anggaran Neraca
Anggaran neraca menunjukkan pengaruh terhadap neraca atas keputusan  yang di masukkan dalam anggaran operasional dan anggaran modal. Walaupun tidak semua unsur neraca merupakan alat kontrol tetapi sebagian bisa digunakan misalnya persediaan, piutang, atau hutang dagang dimana biaya ini bisa dipengaruhi oleh biaya operasional.
c.      Anggaran Aliran Kas
Anggaran kas menunjukkan jumlah kas yang dibutuhkan selama tahun bersangkutan. Biaya tersebut bisa diperoleh dari laba yang ditahan, bisa dari pinjaman pihak luar, sehingga anggaran ini penting untuk perencanaan keuangan.
d.      Management By Objectivies
Tujuan keuangan dimana manajer bertanggung jawab untuk mencapainya pada satu tahun anggaran diperoleh dari empat tipe anggrana di atas. Secara implisit dalam jumlah anggaran yang disusun juga memuat tujuan khusus: membuka kantor penjualan yang baru, memperkenalkan satu lini produk yang baru, pelatihan pegawai, pemasangan jaringan komputer yang baru, dan lain. Beberapa perusahaan memuat rencana ini secara eksplisit. Proses pengerjaan seperti ini disebut Management by Objectivies.

2.6.        PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN ORGANISASI
Departemen Anggaran merupakan Informasi sistem pengendalian terhadap anggaran biasanya dijalankan oleh bagian anggaran yang melaporkannya ke controller kantor pusat.
1.    Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran
2.    Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran
3.    Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi yang saling terkait
4.    Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyususnan anggaran mereka
5.    Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi
6.    Menganalisis laporan prestasi dibandingkan dengan anggaran , menginterpretasi hasil dan menyiapkan laporan kesimpulan untuk manajer puncak
7.    Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut
8.    Mengkoordinasikan pekerjaan departemen anggaran dengan bagian yang lebih rendah.
Komite Anggaran ini terdiri dari anggota manajer puncak seperti CEO, kepala operasional, dan kepala keuangan. Komite ini me-review dan menyetujui ataupun menyesuaikan anggaran tersebut.

2.7.        MENERBITKAN PEDOMAN
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang memerintahkan untuk menyusun anggaran ke semua manajer tanpa kecuali. Pedoman ini secara implisit menyebutkan rencana strateginya, dimodifikasikan sesuai perkembangan yang terjadi sejak disetujui, khususnya prestasi perusahaan hingga saat itu. Pedoman ini dibuat oleh staf anggaran dan disetujui oleh manajer puncak. Untuk beberapa hal pedoman ini didiskusikan dengan bawahan sebelum disetujui.

2.8.        PROPOSAL ANGGARAN PERMULAAN
Berdasarkan pedoman, manajer pusat pertanggung jawaban dengan dibantu staff mereka membuat anggaran yang diminta. Karena tahun anggaran dimulai dengan fasilitas, personil, dan sumber daya yang sama pada saat tersebut, anggaran dibuat berdasarkan kondisi yang ada dengan perubahan dimana perlu. Perubahan bisa berbentuk :
Perubahan karena kekuatan eksternal, termasuk di dalamnya :
1.        Perubahan dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang mempengaruhi volume penjualan
2.        Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa yang dibeli
3.        Perkiraan perubahan dalam tarif upah tenaga kerja
4.        Perkiraan perubahan biaya kegiatan kebijakan (pemasaran, litbang, dan administrasi)
5.        Perubahan dalam harga jual
Perubahan karena kebijakan dan praktik internal. Termasuk di dalamnya adalah :
1.        Perubahan dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru
2.        Perubahan dalam biaya kebijakan
3.        Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran produksi
Dalam beberapa perusahaan mengharuskan agar perubahan-perubahan spesifik dari tingkat pengeluaran saat ini diklasifikasikan berdasarkan penyebab-penyebab diatas.

2.9.        NEGOSIASI
Pertimbangan yang memengaruhi adalah bahwa kinerja di tahun anggaran sebaiknya merupakan perbaikan dari kinerja tahun berjalan. Atasan menyadari bahwa ia akan menjadipembuat anggaran di tingkat berikutnya dari proses anggaran dan oleh karena itu harus siapuntuk mempertahankan anggaran yang pada akhirnya akan disetujui.
Banyak pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendahdan pengeluaran agak lebih tinggi dari estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut. Oleh karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih mudah bagi mereka untuk dicapai. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi tersebut disebut slack. Dalam memeriksa anggaran, atasan berusaha untuk menemukan dan menghilangkan slack,tetapi ini merupakan tugas yang berat. Usaha untuk mengawasi kegiatan seperti ini biasanya cukup sulit tapi usaha yang dapat dilakukan dengan penentuan bonus secara proposional untuk manajer yang bisa berprestasi melebihi anggarannya.

2.10.      REVIEW DAN PERSETUJUAN
Persetujuan akhir direkomendasikan oleh panitia anggaran untuk CEO. CEO kemudian menyerahkan anggaran yang disetujui ke dewan direktur untuk disyahkan.

2.11.      REVISI ANGGARAN
Satu pertimbangan penting dalam administrasi anggaran adalah prosedur revisi anggaran yang telah disetujui. Ada dua macam prosedur revisi yakni :
1.    Prosedur yang memungkinkan mengubah anggaran secara sistematis (misalnya secara kuartalan).
2.    Prosedur untuk keadaaan khusus.

2.12.      ASPEK PERILAKU DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
2.12.1.    Partisipasi Dalam Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran bisa dari atas ke bawah bisa juga sebaliknya. Dari atas ke bawah, pemimpin puncak membuat anggaran untuk bagian yang di bawahnya, sedang bawah ke atas, bawahan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Dengan cara dari atas ke bawah, memang lebih sedikit pekerjaan, tapi komitmen dari bawahan akan berkurang. Dari bawah ke atas akan menghasilkan komitmen untuk mencapai target yang ditetapkan kepada bawahan. Sebenarnya proses penyusunan anggaran yang efektif tergantung dari dua pendekatan tersebut di atas. Bagian anggaran menyiapkan draft anggaran, disebut dari bawah ke atas. Namun anggaran yang dibuat sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh atasan.
Penelitian menunjukkan partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran lebih menghasilkan efek positif, yaitu :
1.    Ada semacam kemampuan menerima yang lebih besar terhadap target yang telah ditetapkan jika melibatkan bawahan.
2.    Efektivitas dalam perubahan informasi. Anggaran yang disetujui diperoleh dari orang yang benar-bbenar menguasai permasalahan dan mempunyai pemahaman yang lebih terhadap pekerjaannya melalui interaksi dengan atasan selama proses penyusunan anggaran.

2.12.2.    Tingkat Kesulitan Pencapaian Target Dalam Anggaran
Idealnya suatu anggaran adalah menantang tapi bisa idcapai. Beberapa alasan kenapa anggaran harus bisa dicapai adalah:
1.    Jika target yang ditetapkan terlalu tinggi, manajer ahnya termotivasi untuk mangambil tindakan jangka pendek saja.
2.    Target yang bisa dicapai mengurangi motivasi manajer memanipulasi data.
3.    Dengan target yang bisa dicapai akan menjamin keakuratan informasi target pada pihak luar.
4.    Anggaran yang sulit dicapai akan berimplikasi pada target penjualan yang terlalu optimistik. Hal ini akan berimplikasi terlalu menekan pada kegiatan penjualan.
2.12.3.    Keterlibatan Manajer Puncak
Keterlibatan manajer puncak diperlukan untuk memotivasi bawahan. Tanpa partisipasi review dan persetujuan anggaran, akan menyebabkan bawahan bermain – main dengan target yang telah ditetapkan. Di samping itu manajer puncak harus mengikuti terus hasil dari anggaran tersebut. Jika tidak ada umpan balik dari manajer puncak maka sistem anggaran yang ditetapkan tidak akan memotivasi bawahan secara efektif.
2.12.4.    Departemen Anggaran
Departemen anggaran harus menganalisis anggaran secara detail, dan memastikan anggaran tersebut disusun secara sempurna dan informasinya haruslah akurat. Untuk menjalankan fungsinya secara efektif, anggota dari departemen anggaran haruslah memiliki reputasi jujur dan tidak memihak.

2.13.    TEKNIK KUANTITATIF
Ada beberapa teknik kuantitatif dalam penyusunan anggaran, yakni :
2.13.1.    Simulasi
Simulasi merupakan metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya, dan mengubah model tersebut untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya tersebut. Persiapan dan review anggaran merupakan proses simulasi. Jika program komputer digunakan, maka manajer puncak bisa mencari pengaruh atas perubahan yang dilakukan.
2.13.2.    Estimasi Probabilitas
Setiap jumlah dari anggaran merupakan satu estimasi titik. Misalnya estimasi penjualan dinyatakan dengan jumlah tertentu dari masing – masing jenis produk yang dijual. Estimasi titik ini perlu untuk pengawasan. Setelah anggaran disetujui, bisa saja menggunakan komputer untuk mensubsitusi distribusi yang memungkinkan untuk masing – masing estimasi poin utama. Model ini kemudian dijalankan beberapa kali dan distribusi kemungkinan dari laba yang diharapkan dikalkulasi dan digunakan untuk tujuan perencanaan. Cara ini disebut Proses Monte Carlo.
2.13.3.    Anggaran Tak Terduga (Contingency Budgets)
Beberapa perusahaan secara rutin menyusun anggaran tak terduga, jika terjadi penurunan tingkat penjualan secara signifikan dari yang diharapkan sebelumnya. Misalnya anggaran tak terduga menentukan tindakan yang diambil berdasarkan penurunan 20% dari estimasi penjualan. Jika volume penjualan turun 20% maka manajer unit usaha bisa menentukan untuknya sendiri, sesuai anggaran tak terduga, tindakan yang harus diambil.



BAB 3
PENUTUP

3.1.KESIMPULAN
Anggaran merupakan penjelmaan rencana strategis yang berlaku dalam periode satu tahun. Anggaran ini berisikan rencana yang lebih lengkap dari pada rencana strategis. Dalam proses penyusunannya diperlukan keterlibatan manajer terkait. Anggaran berisikan perincian pendapatan dan biaya dalam tahun anggaran bersangkutan. Proses penyusunan anggaran ini dimulai dari pembuatan usulan program untuk dimintakan persetujuan kepada pimpinan puncak. Pembuatan usulan ini berdasarkan pedoman yang telah disetujui oleh pemimpin puncak sebelumnya. Anggaran tersebut di – review oleh atasan dan dirundingkan jika terdapat kejanggalan yang perlu dirubah. Review anggaran menyangkut kelayakan dan konsistensi dengan strategi perusahaan yang telah ditetapkan. Setelah disetujui mulailah anggaran tersebut dijalankan. Semua proses ini menyangkut juga masalah perilaku. Manajer suatu pusat pertanggungjawaban harus berpartisipasi aktif dalam prosesnya, dengan tetap memperhatikan batasan – batasan yang telah ditetapkan oleh pimpinan puncak sebelumnya.





DAFTAR PUSTAKA


Robert N.Anthony Vijay Govindarajan. Management Control System : Salemba Empat,2005.
Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Fakhri Husein Muh., Sistem Pengendalian Manajemen, edisi pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001
http://erika-romana.blogspot.co.id/2014/06/makalah-anggaran.html
http://saputriariyatihatake.blogspot.co.id/2015/12/makalah-penyusunan-anggaran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar