Gunadarma

ug

Sabtu, 16 April 2016

Keadilan dari Berbagai Macam Aspek

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran". Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus, karena ia menyatakan bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik, Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan. Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial dengan konsep keadilan dalam hukum. Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila.

Pengertian Keadilan adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. Dalam bahasa inggris keadilan adalah justice. Makna justice terbagi atas dua yaitu makna justice secara atribut dan makna justice secara tindakan. Makna justice secara atribut adalah suatu kuasalitas yang fair atau adil. Sedangkan makna justice secara tindakan adalah tindakan menjalankan dan menentukan hak atau hukuman.

Keadilan berasal dari istilah adil yang berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah, adapun pengertian adil adalah memberikan apa saja sesuai dengan haknya. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu ditengah-tengah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, tidak sewenang-wenang. Keadilan juga memiliki pengertian lain yaitu suatu keadaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya sehingga dapat melaksanakan kewajibannya. Sedangkan Pengertian Keadilan Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak serta tidak sewenang-wenang. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) kata adil berasal dari kata adil, adil mempunyai arti yaitu kejujuran, kelurusan, dan keikhlasan yang tidak berat sebelah.

Pengertian Keadilan Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian keadilan menurut Aristoteles yang mengatakan bahwa keadilan adalah tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak dan sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan apa yang menjadi haknya. Pengertian keadilan menurut Frans Magnis Suseno yang mengatakan pendapatnya tentang pengertian keadilan adalah keadaan antarmanusia yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing. Pengertian keadilan menurut Notonegoro yang berpendapat bahwa keadilan adalah suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Pengertian keadilan menurut Thomas Hubbes yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah sesuatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati. Pengertian keadilan menurut Plato yang menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa dimana keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh para ahli yang khususnya memikirkan hal itu. Pengertian keadilan menurut W.J.S Poerwadarminto yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang. Pengertian keadilan menurut definisi Imam Al-Khasim adalah mengambil hak dari orang yang wajib memberikannya dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya.


BERBAGAI MACAM KEADILAN

a)   Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

b)   Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.

c)   Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Contoh : Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.


KONSEP KEADILAN

Keadilan adalah suatu keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Apabila manusia telah mampu memahami dan menghayati konsep keadilan, maka ia dapat dikatakan sebagai makhluk yang homohumanus. Keadilan merupakan kebutuhan mutlak setiap manusia.
Pengertian keadilan menurut beberapa pakar, di antaranya menurut Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia, kelayakan diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Menurut Plato, keadilan diproyeksikan pada orang. Orang yang adil, adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Dan menurut Socrates, keadilan diproyeksikan pada Pemerintahan, keadilan tercipta bilamana setiap warga sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Keadilan dapat dibagi menjadi bermacam-macam, yaitu:
a. Menurut sumbernya
1. Keadilan individual, adalah keadilan yang bergantung pada kehendak baik atau kehendak buruk masing-masing individu.
2. Keadilan sosial, adalah keadilan yang pelaksanaannya bergantung pada struktur-struktur tersebut, seperti dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan ideologi.
b. Menurut jenisnya
1. Keadilan legal (keadilan moral), terwujud apabila setiap anggota dalam masyarakat melakukan fungsinya dengan baik menurut kemampuannya.
2. Keadilan distributif, terwujud apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama pun diperlakukan secara tidak sama.
3. Keadilan kumulatif, terwujud apabila tindakannya tidak bercorak ekstrem sehingga merusak atau menghancurkan pertalian di dalam masyarakat, sehingga masyarakat menjadi tidak tertib.

Ciri-ciri nilai keadilan, yaitu:

1. Tidak memihak,
2. Sama hak,
3. Sah menurut hukum,
4. Layak dan wajar,
5. Benar secara moral.

Minggu, 10 April 2016

PENDERITAAN DALAM KEHIDUPAN

Pengertian penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.

Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepada-Nya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.

Baik dalam Al-Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.

Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia hams bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak bole h lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu karena kesalahaunya sendiri.

Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalarn menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan “resiko” karena seseorang mau’hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.







Sebab – sebab munculnya penderitaan
 Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
 A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
 Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
 Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia menyebabkan menderitanya manusia yang lain, contohnya :
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikannya yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikan kepada orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
  Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan anaknya.3. Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dituliskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “bersatulah pelacur – pelacur kota Jakarta”, perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Kaya Rendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan mengkomunikasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.
 Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia yang lainnya itu sudah terjadi. Contohnya :1. Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi lahan tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap lapisan masyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan yang mereka derita itu.
 Perbuatan Lalai, mungkin kurang control terhadap tangki – tangki penyimpanan gas – gas beracun dari perusahaan “Union Carbide” di India. Gas – gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas, dan cacat fisik. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu.


  B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Bebebrapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
■ Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
■ Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahun – tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan merawatnya, dan ia dikucilkan. Berkat kesabarannya dan kepasrahannya kepada Tuha, maka seiring berjalannya waktu Nabi Ayub pun sebuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak mengenalinnya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikap hidup yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.
 ■ Tenggelamnya Fir’aun di laut merah seperti disevutkan dalam Al – Qur’an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan para pengikutya menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berhasil melewatinya. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat ditengah belahan laut merah itu, seketika juga laut merah itu tertutup lagi dan mereka semua tenggelam.



C. Siksaan
Arti siksaan, siksaan berupa jasmani&rohani bersifat psikis,  kebimbangan, kesepian, ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentang neraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci Al – Quran. Seperti kita maklumi di dalam kitab suci Al – Quran terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.
Dalam Al – Quran surat – surat lain banyak berisi jenis ancaman dan siksaan bagi orang – orang musyrik, syirik, makan riba, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Namun siksaan yang dialami manusia setelah didunia fana ini tidak akan dibicarakan oleh penulis dalam modul ini, karena itu tugas para ahli agama.
Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
Siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah sebabnya mereka yang terlalu menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
● Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan Akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan.
●Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Seperti halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus menerus merasakan penderitaan batin.
●Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya nya psikis.



D. Penderitaan dan perjuangan
          Penderitaan memang selalu hadir dalam kehidupan kita, tidak berarti hidup adalah menderita / hidup adalah untuk penderitaan. namun "Hidup adalah Berjuang karena Hidup adalah Perjuangan". Jadi mau tidak mau kita selalu dituntut untuk terus berjuang dlam hal apapun. dan percayalah bahwa tidak ada sesuatu yang sia - sia. Setelah perjuangan terlaksana dan pasrah kepada Tuhan. maka dari itulah gunanya bersosialisasi, dengan bersosialisasi
kita dapat saling membantu dalam susah maupun senang dengan sesama manusia dalam menyelesaikan masalah dan menyelesaikan penderitaan. namun jangan lupa disertai doa pula.
Manusia hanya merencanakan selebihnya adalah kehendak Tuhan.
          Waspada akan penderitaan boleh dalam berbagai hal namun tetap kita tidak dapat menghindar dari penderitaan, satu - satunya jalan keluar adalah dengan melewatinya. Hal ini nampak bila ditinjau jenjang karir sejarah orang - orang besar disekitar kita yang benar - benar berhasil oleh karena usahanya sendiri dan bantuan Tuhan.
          Penderitaan kerap kali disebar luaskan dan diumumkan di berbagai media layaknya Surat Kabar, TV, Radio, Internet dengan maksud mengetuk hati kita selaku pembaca dan pendengar media untuk menggerakan rasa empati* rasa kemanusiaan agar dapat turut berbelasungkawa atas penderitaan yang terjadi dan selaku manusia sosial yang saling tolong menolog megggerakan hati kita untuk membantu mereka yang menderita karena bencana, dan penderitaan lainnya.


E. Penderitaan, media masa dan seniman

Dalam zaman serba modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterakan manusia dan senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet , kebocoran gas beracun di India, pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan yang baru terjadi di Jepang tepatnya di Fukushima terjadi ledakan reactor nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut harus di ungsikan ke tempat yang jauh dari daerah terkena radiasi.
 Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah, kecelakaan, bencana alam, bencana perang dal lain – lain. Contoh tenggelamnya kapal tampomas dua diperairan malasembo, jatuhnya pesawat Hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, meletusnya gunung galunggung dan perak irak dan iran.
 Berita mengenai penderitaan silih berganti mengisi lembaran Koran, berita di televisi, radio, dengan maksud supaya orang yang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Nyatanya tidak sedikit bantuan yang datang dari dermawan dan sukarelawan berupa material dan tenaga untuk meringankan dan menyelamatkan mereka dari musibah ini. Media masa adalah salah satu alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.
Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Contoh bagaimana penderitaan seorang istri yang bernama Manohara akibat kekerasan rumah tangga yang di filmkan dengan judul “Manohara”, juga ada berita seperti bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie Hangara”






beberapa hikmah yang bisa Kita ambil dari sebuah penderitaan yang kita alami

1. Ujian Tuhan Agar Kita Bersabar
Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita adalah ujian dari Tuhan, baik kebahagiaan maupun penderitaan. Tuhan menguji apakah kita mau bersyukur ketika dalam keadaan bahagia ataukah kita mau bersabar ketika dalam sebuah penderitaan. Percayalah, Tuhan tidak pernah membebani dan menguji di luar batas kemampuan hamba-Nya.
Jika kita bisa menjalani ujian tersebut dengan baik maka Tuhan pasti akan memberikan balasan kebaikan yang tidak disangka-sangka atas ujian yang telah kita lalui. Tuhan selalu memilki cara misterius yang tidak kita sadari, dan percayalah bahwa pasti ada hikmah atas apa yang telah kita alami. Baca juga Tuhan Mengajarkan Kita Dengan Cara Yang Misterius.

2. Penderitaan Adalah Cara Tuhan Agar Kita Ingat dan Bersandar Kepada-Nya
Penderitaan tentu mengukir luka dalam di hati, tidak jarang banyak orang berputus asa, menyerah, berprasangka buruk kepada Tuhan, melalui jalan pintas untuk mengakhiri penderitaan seperti bunuh diri, dan lainnya. Semua itu adalah langkah bodoh yang tentu merugikan diri kita sendiri.
Ya, kita menderita bukannya Tuhan tidak menyayangi kita, tetapi justru itu adalah cara Tuhan untuk menyayangi agar kita lebih mengingat dan bersandar kepada-Nya. Anda bisa membayangkan bahwa ketika kita menderita, maka kita akan lebih banyak mengeluh kepada Tuhan. Ini adalah cara Tuhan agar kita bisa mengingat-Nya kembali dan bersandar, baca juga 5 Cara Tuhan Menyayangi Anda.

3. Penderitaan Mengajarkan Kita Untuk Berpikir Lebih Bijaksana
Penderitaan bukanlah hal yang harus diatasi melalui jalan pintas seperti bunuh diri atau melakukan hal buruk lainnya. Kita hanya perlu lebih berusaha dan berdoa karena pasti ada jalan atas semua masalah dan penderitaan yang kita alami. Penderitaan menuntut kita untuk berpikir bijaksana dalam menyelesaikan masalah dengan baik, bukan sebaliknya.

4. Penderitaan Adalah Pelajaran dan Pengalaman Yang Berharga
Anda tentu pernah mengalami masa-masa menderita dalam hidup ini, ya kita semua, tetapi penderitaan itu bukanlah untuk disesali. Penderitaan yang telah kita alami adalah pelajaran dan juga pengalaman yang sangat berharga untuk menuai kebahagiaan di hari esok. Faktanya, banyak orang yang bahagia dan sukses karena bercermin dari penderitaan dan menjadikannya sebagai pelajaran yang tidak pernah dilupakan.

5. Penderitaan Mengajarkan Kita Untuk Mengenal Perasaan Orang Lain
Penderitaan timbul karena banyaknya masalah yang datang, tetapi pada saat itu kita akan bisa lebih mengenal diri kita, bagaimana rasanya menderita dan bagaimana rasanya bahagia. Jika kita mampu berpikir bijaksana dan menjadikan penderitaan sebagai pelajaran, maka dari situlah kita juga bisa mengenal perasaan orang lain saat mereka bahagia dan menderita. Dan tentu kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita juga pernah menderita.

6. Penderitaan Mengajarkan Kita Untuk Peduli Kepada Orang Lain
Atas dasar kita bisa mengenal orang lain melalui penderitaan, maka rasa kasihan pun akan timbul saat kita melihat orang lain menderita, sama seperti yang pernah kita rasakan, sehingga hati terdorong untuk peduli dan membantu mereka.
Hidup dalam penderitan seperti hidup dalam siksaan, tentu kita tidak ingin melihat orang mengalami hal yang juga pernah kita alami. Jadi, sangat beruntung bagi orang yang bisa bercermin dari penderitaan yang ia alami dan mau peduli kepada orang lain.

7. Bersyukur Atas Kebahagiaan Setelah Penderitaan
Jika kita menuai kebahagiaan setelah menjalani penderitaan, tentu rasanya sangat nikmat, bagaikan terbebas dari belenggu yang menjerat. Seperti yang sudah saya ulas di atas bahwa hidup adalah ujian, maka wajib bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas segala pembebasan yang Ia berikan.
“Kesedihan berlipat saat kehilangan kebahagiaan adalah untuk mengingat kembali kebahagiaan di dalam kesakitan” dikutip dari sebuah anime berjudul Guilty Crown (2011). Kalimat bertanda kutip tersebut sangat cocok untuk point ke tujuh ini. Ya, mengenang kembali penderitaan yang telah dilalui merupakan kebahagiaan yang wajib disyukuri.

Minggu, 03 April 2016

PENDERITAAN RAKYAT PALESTINA


60 tahun yang lalu, 14 Mei 1948, di bumi Palestina, Israel memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Sebuah kemerdekaan yang sejak awal patut dipertanyakan, merdeka dari siapa ? Peristiwa yang bersejarah itu, menjadi tonggak berdirinya negara yang penuh darah di negeri Islam yang diberkati Allah SWT itu .

Penderitaan umat Islam Palestinapun tak terperikan. Saat berdiri, Israel mengusir sekitar 1 juta warga Palestina, merampas hak milik warga Palestina, mencaplok puluhan kota dan ratusan desa. Teror dan pembantaian terjadi dimana-mana. Terjadilah peristiwa Deir Yasin (10 April 1948) sekitar 254 muslim Palestina terbunuh 100 diantaranya adalah anak-anak dan wanita). Unit 101 yang didirikan Moshe Dayan, menteror warga Palestina. Pada tahun 1948 tercatat 385 dari 475 desa Palestina dibuldoser sehingga rata dengan tanah. Saat ini diperkirakan terdapat 6 juta pengungsi Palestina yang menderita di kamp-kamp pengungsi.

Hollocaust (pembantaian masal) oleh Zionisme Israel terus terjadi. Di Douimah (28 oktober 1948) diperkirakan sekitar 1000 orang terbunuh, Kafr Kassim (29 Oktober 1956) 49 orang terbunuh. Tidak berhenti sampai disana, bagaikan hewan ternak yang harus dibunuh, muslim Palestina dikejar hingga keluar perbatasan Palestina. Pada 9 September 1972, terjadi serangan udara di Suriah , dengan target para pengungsi Palestina, sekitar 500 orang meninggal dunia. Israel juga menyerang Lebanon dengan target yang sama pada 9 november 1977, sekitar 300 orang terbunuh.

Tidak hanya itu, kamp-kamp pengungsi Palestina pun menjadi sasaran serangan . Pada bulan Juni 1982 terjadi serangan terhadap kamp pungungsi yang menewaskan 3500 orang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Sabra dan Satila menjadi saksi bisu kekejaman Israel, saat negara itu dengan bantuan milisi kristen Lebanon membantai lebih dari 100 orang pengungsi Palestina. Selama intifadha hingga Mei 1989 sekitar 7500 muslim Palestina terbunuh. Dan pembunuhan demi pembunuhan terjadi hingga sekarang ini. Pasca Konferensi Perdamaian Annapolis november tahun lalu 350 orang warga Palestina yang terbunuh.

Dukungan Negara Barat Imperialis
Berdirinya Israel tidak bisa dipisahkan dari gerakan Zionisme yang didukung negara-negara imperialis Barat. Sejak mendeklarasikan gerakan Zionisme (1996) , Theodor Herzl mulai berkerjasama dengan negara-negara imperialis seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia mewujudkan cita-citanya mendirikan negara Israel di bumi Palestina.
Theodero Herzl dalam kongres I Zionis di Basel Swiss mengeluarkan resolusi bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun bangsa yang dengan tekad bulat untuk hidup berbangsa dan bernegara. Di depan kongres itu Herzl berkata : ” dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi”,. Meskipun awalnya dipandang sebelah mata, namun dengan kegigihannya, janji Herzl terwujud pada tahun 1948.

 Cita-cita Herzl sejalan dengan negara-negara Imperialis yang memang banyak didominasi oleh elit Yahudi. Keberadaan negara Israel di jantung Timur Tengah tentu saja akan bermanfaat bagi negara-negara Imperialis. Negara Israel bisa dijadikan alat untuk berbagai kepentingan politik. Pernyataan Ezer Weizman mencerminkan hal itu: “Seandainya tidak ada Israel, maka tidak ada pihak yang mampu membantu kepentingan kerajaan Inggris.”
Sementara AS menggunakan negara Israel untuk terus menerus menjadi sumber konflik di Timur Tengah. Konflik inilah yang menjadi alasan AS untuk masuk ke Timur Tengah. Negara Yahudi ini dipastikan menjadi mitra sejati, karena persamaan ideologi dan kepentingan.
Tidak heran kalau jauh sebelum tahun 1948 , negara Barat dengan penuh sistematis mendukung berdirinya negara Israel ini. Pada tahun 1916, Inggris, Perancis dan Rusia melakukan perjanjian rahasia Sykes-Picot, untuk memisahkan wilayah Arab dari Khilafah Ustmaniyah dan memecahbelah menjadi negara-negara kecil, termasuk kawasan Palestina.

          Dukungan itu semakin kokoh, ketika menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour memberitahu pimpinan Zionis Inggris , Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dan membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian LBB memberikan mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina. Berdirinya negara Israel diperkuat lagi dengan keputusanPBB tanggal 29 Agustus 1947 yang membagi Palestina , sebagian untuk Yahudi dan sebagin lagi untuk Arab.
Hingga saat ini dukungan itu terus mengalir. Tanpa perduli negara zionis ini telah melakukan pelanggaran kemanusiaan yang luar biasa. Collin Powel saat menjadi menlu AS pernah berpidato di depan senat(5/03/2001): ”Israel adalah negara sahabat dan sekutu yang kuat bagi bangsa AS dan pemerintahan AS, menjamin keamanan Israel adalah priotes utama”.

Hal yang senada dinyatakannya di depan lobi Yahudi terkuat di AS (AIPAC) pada 19 maret 2001.” Sungguh kami telah berada di pihak Israel sejak berdirinya dan kami akan selalu bersama Israel sepanjang sejarahnya”, tegasnya. Dick Cheney, saat berkunjung ke Israel , juga mengatakan hal yang sama.
Tidak heran kalau negara Israel merupakan penerima bantuan AS yang terbesar sejak perang dunia kedua. Sejak perang Oktober 1972 Washington sudah memberikan bantuan langsung ekonomi dan militer kepada Israel sebesar US$140 milyar atau Rp 1.260 trilyun. Sejak 1976 hingga sekarang setiap tahun AS memberikan bantuang langsung kepada Israel sebesar 3 milyar dollar, seperenam dari anggaran bantuan luar negerinya.
Israel bisa membeli peralatan militer langsung ke pabrik senjata di AS tanpa melalui Pentagon. AS membantu 3 milyar dollar bagi pengembangan senjata Israel. Israel diberikan akses informasi ke sejumlah pesawat tempur canggih seperti blackhawk dan F 16. Sementara kepada sekutu NATO-nya di Eropa informasi ini ditutup.

             Untuk menunjukkan dukungannya kepada Yahudi, Bush menandatangani UU Pengkajian Anti Smith Global (oktober 2004). Berdasarkan UU ini kementerian luar negari AS harus memberikan laporan tahunan soal tindakan anti-smith diseluruh dunia.
Washington juga telah memveto 32 resolusi yang merugikan Israel sejak tahun 1982. Tidak ketinggalan calon presiden AS juga harus menunjukkan kesetiaannya kepada Israel. Obama dengan tegas menyatakan akan mendukung penuh negara Zionis itu. Sementara Hallary sampai-sampai mengatakan akan menyerang Iran jika Israel diserang Iran. (Farid Wadjdi)

 PANDANGAN ISLAM TERHADAP KRISIS PALESTINA
Pertama, persoalan Palestina bukanlah urusan Fattah, Hamas, atau PLO saja. Ini juga bukan sekedar konflik rakyat Palestina dengan Israel. Tapi merupakan persoalan umat Islam, karena tanah Palestina adalah milik umat Islam.
Kedua, persoalan pokok Palestina itu adalah adanya penjajah Israel yang merampas tanah kaum muslimin disana. Jadi perjuangan ini harus focus pada bagaimana agar Israel mundur dari Palestina
          Ketiga, perjuangan untuk membuat mundur Israel dari tanah Palestina, tidak mungkin bisa diraih dengan perdamain.Sebabperdamaian mensyaratkan dua hal : pengakuan eksistensi negara penjajah Israel dan yang kedua Israel dan Palestina akan menjadi dua negara yang berdampingan. Jalan satu-satunya adalah jihad fi Sabilillah.
          Keempat, Islam mengharamkan segala bentuk perdamaian dengan Israel . Karena perdamain dengan Israel mensyaratkan pengakuan keberadaan negara Israel yang sesungguhnya merupakan negara penjajah dan akan menghentikan jihad fi sabilillah.
          Kelima, Islam mengharamkan segala bentuk jalan (wasilah) yang menghantarkan penguasaan orang-orang kafir penjajah terhadap Palestina atau mengokohkan penjajahan Israel seperti tawaranperdamaian , demokrasi, bantuan baik berupa hibang maupun hutang dll.
          Keenam, Umat Islam sebenarnya sedang menghadapi AS dan negara-negara Barat yang mendukung penuh negara Israel. Jadi bukan hanya Israel yang merupakan negara boneka. Karena itu memang dibutuhkan kekuatan seimbang. Sebab yang kita hadapi adalah negara-negara imperialis. Kekuatan yang seimbang itu tidak ada yang lain kecuali Daulah Khilafah Islam. Negara global yang menyatukan kaum muslim.Daulah Khilafah ini nanti akan menyerukan jihad fi sabilillah kepada kaum muslim seluruh dunia untuk membebaskan Palestina. Perlu kita catat, Palestina saat dibebaskan oleh Sholahuddin al Ayyubi pada saat kaum muslim memiliki Daulah Khilafah Islam. Jadi ini merupakan komando langsung dari Khilafah Islam