60 tahun yang lalu, 14 Mei 1948, di
bumi Palestina, Israel memproklamirkan kemerdekaan negara Israel. Sebuah
kemerdekaan yang sejak awal patut dipertanyakan, merdeka dari siapa ? Peristiwa
yang bersejarah itu, menjadi tonggak berdirinya negara yang penuh darah di
negeri Islam yang diberkati Allah SWT itu .
Penderitaan umat Islam Palestinapun
tak terperikan. Saat berdiri, Israel mengusir sekitar 1 juta warga
Palestina, merampas hak milik warga Palestina, mencaplok puluhan kota dan
ratusan desa. Teror dan pembantaian terjadi dimana-mana. Terjadilah peristiwa
Deir Yasin (10 April 1948) sekitar 254 muslim Palestina terbunuh 100
diantaranya adalah anak-anak dan wanita). Unit 101 yang didirikan Moshe Dayan,
menteror warga Palestina. Pada tahun 1948 tercatat 385 dari 475 desa Palestina dibuldoser
sehingga rata dengan tanah. Saat ini diperkirakan terdapat 6 juta pengungsi
Palestina yang menderita di kamp-kamp pengungsi.
Hollocaust (pembantaian masal) oleh
Zionisme Israel terus terjadi. Di Douimah (28 oktober 1948) diperkirakan
sekitar 1000 orang terbunuh, Kafr Kassim (29 Oktober 1956) 49 orang terbunuh.
Tidak berhenti sampai disana, bagaikan hewan ternak yang harus dibunuh, muslim
Palestina dikejar hingga keluar perbatasan Palestina. Pada 9 September 1972,
terjadi serangan udara di Suriah , dengan target para pengungsi Palestina,
sekitar 500 orang meninggal dunia. Israel juga menyerang Lebanon dengan target
yang sama pada 9 november 1977, sekitar 300 orang terbunuh.
Tidak hanya itu, kamp-kamp pengungsi
Palestina pun menjadi sasaran serangan . Pada bulan Juni 1982 terjadi
serangan terhadap kamp pungungsi yang menewaskan 3500 orang sebagian besar
adalah anak-anak dan wanita. Sabra dan Satila menjadi saksi bisu kekejaman
Israel, saat negara itu dengan bantuan milisi kristen Lebanon membantai lebih
dari 100 orang pengungsi Palestina. Selama intifadha hingga Mei 1989 sekitar 7500
muslim Palestina terbunuh. Dan pembunuhan demi pembunuhan terjadi hingga
sekarang ini. Pasca Konferensi Perdamaian Annapolis november tahun lalu 350
orang warga Palestina yang terbunuh.
Dukungan Negara Barat Imperialis
Berdirinya Israel tidak bisa dipisahkan
dari gerakan Zionisme yang didukung negara-negara imperialis Barat. Sejak
mendeklarasikan gerakan Zionisme (1996) , Theodor Herzl mulai berkerjasama
dengan negara-negara imperialis seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan
Rusia mewujudkan cita-citanya mendirikan negara Israel di bumi Palestina.
Theodero Herzl dalam kongres I Zionis di Basel Swiss
mengeluarkan resolusi bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun
bangsa yang dengan tekad bulat untuk hidup berbangsa dan bernegara. Di depan
kongres itu Herzl berkata : ” dalam 50 tahun akan ada negara Yahudi”,. Meskipun
awalnya dipandang sebelah mata, namun dengan kegigihannya, janji Herzl terwujud
pada tahun 1948.
Cita-cita Herzl sejalan dengan
negara-negara Imperialis yang memang banyak didominasi oleh elit Yahudi.
Keberadaan negara Israel di jantung Timur Tengah tentu saja akan bermanfaat
bagi negara-negara Imperialis. Negara Israel bisa dijadikan alat untuk berbagai
kepentingan politik. Pernyataan Ezer Weizman mencerminkan hal itu: “Seandainya tidak ada Israel, maka tidak
ada pihak yang mampu membantu kepentingan kerajaan Inggris.”
Sementara AS menggunakan negara Israel untuk terus menerus
menjadi sumber konflik di Timur Tengah. Konflik inilah yang menjadi alasan AS
untuk masuk ke Timur Tengah. Negara Yahudi ini dipastikan menjadi mitra
sejati, karena persamaan ideologi dan kepentingan.
Tidak heran kalau jauh sebelum tahun 1948 , negara Barat dengan
penuh sistematis mendukung berdirinya negara Israel ini. Pada tahun 1916,
Inggris, Perancis dan Rusia melakukan perjanjian rahasia Sykes-Picot, untuk
memisahkan wilayah Arab dari Khilafah Ustmaniyah dan memecahbelah menjadi
negara-negara kecil, termasuk kawasan Palestina.
Dukungan itu semakin kokoh, ketika menlu Inggris keturunan
Yahudi, Arthur James Balfour memberitahu pimpinan Zionis Inggris , Lord
Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dan
membantu pembentukan tanah air Yahudi. Lima tahun kemudian LBB memberikan
mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina. Berdirinya negara Israel
diperkuat lagi dengan keputusanPBB tanggal 29 Agustus 1947 yang membagi
Palestina , sebagian untuk Yahudi dan sebagin lagi untuk Arab.
Hingga saat ini dukungan itu terus mengalir. Tanpa perduli
negara zionis ini telah melakukan pelanggaran kemanusiaan yang luar biasa.
Collin Powel saat menjadi menlu AS pernah berpidato di depan senat(5/03/2001): ”Israel adalah negara sahabat dan sekutu
yang kuat bagi bangsa AS dan pemerintahan AS, menjamin keamanan Israel adalah
priotes utama”.
Hal yang senada dinyatakannya di
depan lobi Yahudi terkuat di AS (AIPAC) pada 19 maret 2001.” Sungguh kami telah berada di pihak Israel sejak berdirinya dan kami
akan selalu bersama Israel sepanjang sejarahnya”, tegasnya. Dick Cheney,
saat berkunjung ke Israel , juga mengatakan hal yang sama.
Tidak heran kalau negara Israel merupakan penerima bantuan AS
yang terbesar sejak perang dunia kedua. Sejak perang Oktober 1972 Washington
sudah memberikan bantuan langsung ekonomi dan militer kepada Israel sebesar US$140
milyar atau Rp 1.260 trilyun. Sejak 1976 hingga sekarang setiap tahun AS
memberikan bantuang langsung kepada Israel sebesar 3 milyar dollar, seperenam
dari anggaran bantuan luar negerinya.
Israel bisa membeli peralatan militer langsung ke pabrik
senjata di AS tanpa melalui Pentagon. AS membantu 3 milyar dollar bagi
pengembangan senjata Israel. Israel diberikan akses informasi ke sejumlah
pesawat tempur canggih seperti blackhawk dan F 16. Sementara kepada sekutu
NATO-nya di Eropa informasi ini ditutup.
Untuk menunjukkan dukungannya kepada Yahudi, Bush menandatangani
UU Pengkajian Anti Smith Global (oktober 2004). Berdasarkan UU ini kementerian
luar negari AS harus memberikan laporan tahunan soal tindakan anti-smith
diseluruh dunia.
Washington juga telah memveto 32 resolusi yang merugikan
Israel sejak tahun 1982. Tidak ketinggalan calon presiden AS juga harus
menunjukkan kesetiaannya kepada Israel. Obama dengan tegas menyatakan akan
mendukung penuh negara Zionis itu. Sementara Hallary sampai-sampai mengatakan
akan menyerang Iran jika Israel diserang Iran. (Farid Wadjdi)
PANDANGAN ISLAM TERHADAP KRISIS PALESTINA
Pertama, persoalan Palestina bukanlah
urusan Fattah, Hamas, atau PLO saja. Ini juga bukan sekedar konflik rakyat
Palestina dengan Israel. Tapi merupakan persoalan umat Islam, karena tanah
Palestina adalah milik umat Islam.
Kedua, persoalan pokok Palestina itu
adalah adanya penjajah Israel yang merampas tanah kaum muslimin disana. Jadi
perjuangan ini harus focus pada bagaimana agar Israel mundur dari Palestina
Ketiga, perjuangan untuk membuat mundur Israel dari tanah
Palestina, tidak mungkin bisa diraih dengan perdamain.Sebabperdamaian
mensyaratkan dua hal : pengakuan eksistensi negara penjajah Israel dan yang
kedua Israel dan Palestina akan menjadi dua negara yang berdampingan. Jalan
satu-satunya adalah jihad fi Sabilillah.
Keempat, Islam mengharamkan segala bentuk perdamaian dengan
Israel . Karena perdamain dengan Israel mensyaratkan pengakuan keberadaan
negara Israel yang sesungguhnya merupakan negara penjajah dan akan menghentikan
jihad fi sabilillah.
Kelima, Islam mengharamkan segala bentuk jalan (wasilah) yang
menghantarkan penguasaan orang-orang kafir penjajah terhadap Palestina atau
mengokohkan penjajahan Israel seperti tawaranperdamaian , demokrasi,
bantuan baik berupa hibang maupun hutang dll.
Keenam, Umat Islam sebenarnya sedang menghadapi AS dan
negara-negara Barat yang mendukung penuh negara Israel. Jadi bukan hanya Israel
yang merupakan negara boneka. Karena itu memang dibutuhkan kekuatan seimbang.
Sebab yang kita hadapi adalah negara-negara imperialis. Kekuatan yang seimbang
itu tidak ada yang lain kecuali Daulah Khilafah Islam. Negara global yang
menyatukan kaum muslim.Daulah Khilafah ini nanti akan menyerukan jihad fi
sabilillah kepada kaum muslim seluruh dunia untuk membebaskan Palestina. Perlu
kita catat, Palestina saat dibebaskan oleh Sholahuddin al Ayyubi pada saat kaum
muslim memiliki Daulah Khilafah Islam. Jadi ini merupakan komando langsung dari
Khilafah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar